Terbaru

Mistik Kita hadir untuk Anda. Dengan harapan memberi keajaiban dan inspirasi dalam kehidupan Anda.

More

Wednesday, December 17, 2014

Lahirnya Reformas

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA REFORMASI


B. Lahirnya Reformas

Faktor pendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru adalah adanya ketidakadilan di bidang politik, ekonomi, dan hukum. Pemerintahan Orde Baru ternyata tidak konsisten dan konsekuen dalam menerapkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

I. Ciri-Ciri Gerakan Reformasi

Reformasi merupakan suatu gerakan perubahan tatanan perikehidupan lama ke tatanan perikehidupan baru yang lebih baik. Gerakan perubahan tersebut dilakukan melalui usaha-usaha perbaikan dan menata kembali kehidupan bangsa Indonesia. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan. Gerakan reformasi melakukan perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum.

Reformasi merupakan formula menuju Indonesia barn dengan tatanan baru. Buah dari perjuangan reformasi tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat. Buah dari perjuangan reformasi membutuhkan proses dan waktu yang lama. Bahkan hasil reformasi, baru dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara bertahap. Perlu adanya agenda reformasi untuk memprioritaskan mana yang lebih dahulu dilaksanakan. Perlu dilakukari kontrol atas reformasi agar pelaksanaan reformasi tepat pada tujuan dan sasarannya, Reformasi yang tidak terkendali akan kehilangan arah dan cenderung melanggar norma-norma hukum. Reformasi yang kehilangan arah tidak akan membawa perbaikan dalam kehidupan masa depan masyarakat Indonesia. Berikut ini ciri-ciri gerakan reformasi.
a. Gerakan reformasi dilakukan karena adanya penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Gerakan reformasi dilakukan berdasarkan cita-cita Pancasila sebagai idiologi bangsa dan Negara Indonesia. Reformasi pada prinsipnya adalah suatu gerakan untuk mengembalikan dasar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
c. Gerakan reformasi dilakukan berdasar pada kerangka UUD 1945. Reformasi akan mengembalikan sistem kenegaraan pada dasar serta sistem negara demokrasi, yaitu kedaulatan di tangan rakyat.
d. Tujuan reformasi bidang ekonomi adalah penyehatan sektor ekonomi dan kesejahteraan rakyat berupa perbaikan dalam masalah perbankan, perdagangan, dan koperasi yang bebas dari KKN.
e. Reformasi diarahkan menuju suatu perubahan kehidupan kenegaraan ke arah kondisi serta keadaan yang lebih baik.

2. Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
Kemarahan rakyat terhadap pemerintah memuncak pada bulan Mei 1998. Rakyat menuntut diadakannya reformasi atau perubahan di segala bidang baik politik, ekonomi, maupun hukum. Dorongan dari masyarakat terutama dari mahasiswa makin gencar diteriakkan. Faktor pendorong terjadinya reformasi terdiri atas faktor politik, ekonomi, sosial, dan hukum.

a. Faktor politik
Berikut ini faktor politik yang menjadi pendorong terjadinya reformasi.
1)  Adanya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan Orde Baru.
2)  Adanya rasa tidak percaya terhadap pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme dan kroniisme.
3)  Kekuasaan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto sangat otoriter dan tertutup.
4)  Adariya keinginan berdemokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5)  Mahasiswa menginginkan adanya perubahan.

b.  Faktor ekonomi
Faktor-faktor ekonomi yang mendorong terjadinya reformasi sebagai berikut.
1)    Adanya krisis mata uang rupiah.
2)  Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
3)  Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.

c.    Faktor sosial masyarakat
Faktor sosial masyarakat yang mendorong terjadinya reformasi adalah adanya kerusuhan masyarakat pada tanggal    12 dan    13 Mei    1998. Akibat kerusuhan ini, perekonomian rakyat menjadi lumpuh.

d.  Faktor hukum
Faktor hukum yang mendorong terjadinya reformasi adalah belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara. Akibatnya hukum hanya dijadikan sebagai simbol saja.

3. Agenda Reformasi 
Gerakan reformasi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan pembaharuan. Gerakan reformasi telah memiliki formulasi atau gagasan menuju terwujudnya Indonesia baru. Berikut ini isu-isu yang digulirkan dalam gerakan reformasi.
a.  Suksesi kepemimpinan
Terpilihnya kembali Presiden Soeharto untuk ketujuh kalinya menimbulkan gelombang protes di seluruh Indonesia. Berbagai unsur masyarakat sipil, seperti aktivis LSM, mahasiswa, akademisi, dan jurnalis independen mulai menyuarakan tuntutan suksesi kepemimpinan nasional. Tuntutan masyarakat tersebut mewakili aspirasi rakyat yang mengalami krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto dianggap menjadi penyebab terjadinya krisis multidimensional di Indonesia.

a.  Suksesi kepemimpinan
Terpilihnya kembali Presiden Soeharto untuk ketujuh kalinya menimbulkan gelombang protes di seluruh Indonesia. Berbagai unsur masyarakat sipil, seperti aktivis LSM, mahasiswa, akademisi, dan jurnalis independen mulai menyuarakan tuntutan suksesi kepemimpinan nasional. Tuntutan masyarakat tersebut mewakili aspirasi rakyat yang mengalami krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto dianggap menjadi penyebab terjadinya krisis multidimensional di Indonesia.

b.  Amandemen UUD 1945
Agenda reformasi dalam bidang olitik salah satunya adalah amandemen UUD 1945. Amandemen dilakukan untuk meminimalkan kecurangan-kecurangan yang dapat dilakukan oleh pemerintah. Kecurangan-kecurangan tersebut disebabkan oleh aturan-aturan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang sangat longgar.



c.    Penghapusan dwifungsi ABRI
Salah satu agenda reformasi yang digulirkan gerakan mahasiswa adalah penghapusan dwifungsi ABRI. Dominasi politik ABRI menjadi salah satu ciri pemerintahan Orde Baru. Melalui konsep dwifungsi, kekuatan sosial politik ABRI merambah ke berbagai sektor kehidupan masyarkat.

d.  Otonomi daerah seluas-luasnya
Salah satu agenda reformasi adalah diberlakukannya otonomi daerah seluas-luasnya. Banyak daerah-daerah yang ingin mendapatkan kebebasan mengatur dan mengembangkan potensi di wilayahnya sendiri. Daerah-daerah mempunyai tuntutan dan agenda supaya terpenuhinya otonomi daerah seluas-luasnya.

e.     Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Salah satu tuntutan agenda reformasi yang digulirkan oleh berbagai elemen mahasiswa adalah pemberantasan KKN. Salah satu budaya yang merebak di segala sektor kehidupan pada masa Orde Baru adalah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

0 komentar: